Nabi Muhammad S.A.W. adalah sebuah
pribadi yang lengkap dan sempurna (Insan Al-Kaamil) yang tak habis-habisnya
digali dan dianalisa baik oleh umat Islam maupun kalangan cendikiawan di luar
Islam.
Sungguhpun demikian di lain sisi sangat
disayangkan bahwa sosok Muhammad SAW sebagai seorang pedagang dan entrepreneur
masih terabaikan. Ini tentu saja hal yang patut disesalkan, mengingat demikian
luasnya peran Rasul dalam bidang ini dan luasnya Khazanah Muamalah Islam yang
masih terpendam.
Keawaman sebagian cendikiawan tentang
Economic Doctrines of Muhammad dan khazanah muamalah Islam telah membahas
kepada suatu anggapan bahwa Islam dengan etika bisnisnya adalah sebagai faktor
penghambat dalam pembangunan ekonomi dan aktifitas bisnis modern. Hampir dapat
dipastikan kesimpulan yang agak tergesa-gesa ini timbul sebagai akibat dari
salah pandang terhadap Islam sebagai agama yang hanya disibukkan dengan
masalah-masalah ritual bukan sebagai suatu sistem yang komprehensif dan mencakup
seluruh aspek kehidupan termasuk di dalamnya pembangunan ekonomi dan aktifitas
bisnis.
Demikan juga penyebab utama dari masalah
tersebut yaitu adanya dikotomi atau dualisme intelektual antara Bankir dan
Kyai, Ekonom dan Ustadz serta Teknokrat bisnis dan Ulama. Kesenjangan ini
sedemikian rupa telah menempatkan para Bankir terlalu sibuk dengan dunia
finansial uang notabene hampir seluruh ilmunya diperoleh dari barat dengan
ramuan finansial yahudinya serta pada waktu yang sama hampir tidak pernah memperlajari
khazanah fiqih Muamalah yang mungkin dapat dijadikan salah satu referensi atau
sumber pengembangan produk dan service-nya.
Jikalau menyadari hal ini sungguh kita
ini merupakan murid-murid yang durhaka. Durhaka karena telah menteledorkan
Khazanah Muamalah dan tika bisnis Muhammad SAW dan tidak mengembangkannya.
Kedurhakaan kita ini sedemikian rupa sangatlah jauh bila dibandingakan
keshalehan dan dedikasi murid-murid Adam Smith seperti David Richardo, Maltus,
John Stuart Mills, Maynard Keynes, Paul Samuelson, Milton Friedman dan
lain-lain yang dengan ikhlas telah mengembangkan peninggalan-warisan
teori-teorinya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar