Ilmu Ekonomi Normatif Versus Positif
Salah satu hal pokok untuk membedakan dengan jelas dalam ilmu
pengetahuan seperti halnya ilmu ekonomi adalah antara pertimbangan nilai
dan pernyataan factual. Di sini kita bedakan secara jelas antara ilmu
ekonomi positif dan ilmu ekonomi normative.
Ilmu ekonomi Positif membahas deskripsi mengenai fakta, situasi, dan
hubungan yang terjadi dalam ekonomi. Misalnya saja, berapakah tingkat
pengangguran hari ini ? bagaimana tingkat pengangguran yang tinggi dapat
mempengaruhi tingkat inflasi? Bagaimana prosesnya sehingga pajak bahan
bakar dapat mempengaruhi tingkat penggunaan bahan bakar tersebut? Contoh
pertanyaan seperti itu dapat dijawab hanya dengan mengacu pada
fakta-fakta. Terkadang pertanyaan bisa mudah atau sangat rumit, tapi
semuanya itu termasuk dalam bidang ilmu ekonomi positif.
Ilmu ekonomi Normatif membahas tentang pertimbangan etika dan nilai,
seperti misalnya: sampai berapa jauhkah inflasi dapat diterima? Haruskah
system perpajakan diarahkan pada kaidah mengambil dari yang kaya untuk
menolong yang miskin? Anggaran biaya pertahanan Negara harusnya naik 3%
atau 5% atau 10% pertahun? Pertanyaan-pertanyaan seperti itu banyak
mengundang pertimbangan etika dan moral. Orang bisa berdebat
berlarut-larut mengenai hal-hal itu, karena hal tersebut memang tidak
akan dapat dipecahkan melalui lmu pengetahuan atau menunggu fakta. Tidak
aka nada jawaban sederhana yang mengatakan benar atau salah mengenai
tingkat inflasi yang seharusnya, derajat kemiskinan yang wajar, atau
berapa besar anggaran pertahanan yang diperlukan. Semua masalah ini
dipecahkan melalui proses politis.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar