Hari anti korupsi sedunia yang jatuh pada hari hari ini (9 Desember 2010)
telah diperingati oleh elemen masyarakat di Indonesia, berbagai
tuntutan penanganan kepada masyarakat agar korupsi yang melibatkan elit
politik dan pejabat pemerintahan agar diusut tuntas. Bahkan Indonesia
ditempatkan negara terkorup Se-Asia Fasifik (Metro Siang, 9 Desember 2010)
Mereview hukuman yang telah dijatuhkan kepada para koruptor, senyatanya masih tinggi hukuman
bagi seorang "Maling Ayam", yang mungkin pencurian itu hanya untuk
memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari, sementara "Koruptor" yang telah
dengan jelas mencuri uang rakyat termasuk hak "Si Maling Ayam".
1. Yang menjadi persoalan adalah bagaimana hukuman bagi koruptor mempunyai efek jera, sementara
hukumannya masih lebih ringan dari pada maling ayam.
2. Penangkapan terhadap maling ayam sangat arogan bahkan tidak
jarang disertai dengan tembakan "jitu" di kaki , sementara koruptor
penanganannya sangat santun, bahkan pelakunya bisa jalan-jalan ke Bali.
3. Remisi lebih besar diberikan kepada para koruptor dibandingkan Maling Ayam.
Mungkin Indonesia perlu belajar dari negara China, dimana korupsi
menjadi hal yang biasa, namun dengan kehadiran Perdana Menterinya yang
baru, telah memberikan perubahan besar Korupsi bisa ditekan dan
tertangani secara optimal. Bahkan beliau, menyatakan : "Siapkan saya 100 keranda mayat, 99 untuk pejabat negara dan 1 untuk saya pakai sendiri".
Kapan Indonesia terbebas dari korupsi ?
emmmmm ...... sepertinya kita harus menanyakan kepada rumput tang
bergoyang, begitulah sebait lagu Ebit G. Ade, yang sarat dengan makna
Tidak ada komentar:
Posting Komentar