Sabtu, 10 Maret 2012

Pengertian Hari Anti Korupsi Sedunia (koruptor VS maling ayam)

Hari anti korupsi sedunia yang jatuh pada hari hari ini (9 Desember 2010) telah diperingati oleh elemen masyarakat di Indonesia, berbagai tuntutan penanganan kepada masyarakat agar korupsi yang melibatkan elit politik dan pejabat pemerintahan agar diusut tuntas. Bahkan Indonesia ditempatkan negara terkorup Se-Asia Fasifik (Metro Siang, 9 Desember 2010)
Mereview hukuman yang telah dijatuhkan kepada para koruptor, senyatanya masih tinggi hukuman bagi seorang "Maling Ayam", yang mungkin pencurian itu hanya untuk memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari, sementara "Koruptor" yang telah dengan jelas mencuri uang rakyat termasuk hak "Si Maling Ayam".
1. Yang menjadi persoalan adalah bagaimana hukuman bagi koruptor mempunyai efek jera, sementara
hukumannya masih lebih ringan dari pada maling ayam.
2. Penangkapan terhadap maling ayam sangat arogan bahkan tidak jarang disertai dengan tembakan "jitu" di kaki , sementara koruptor penanganannya sangat santun, bahkan pelakunya bisa jalan-jalan ke Bali.
3. Remisi lebih besar diberikan kepada para koruptor dibandingkan Maling Ayam.
Mungkin Indonesia perlu belajar dari negara China, dimana korupsi menjadi hal yang biasa, namun dengan kehadiran Perdana Menterinya yang baru, telah memberikan perubahan besar Korupsi bisa ditekan dan tertangani secara optimal. Bahkan beliau, menyatakan : "Siapkan saya 100 keranda mayat, 99 untuk pejabat negara dan 1 untuk saya pakai sendiri".
Kapan Indonesia terbebas dari korupsi ?
emmmmm ...... sepertinya kita harus menanyakan kepada rumput tang bergoyang, begitulah sebait lagu Ebit G. Ade, yang sarat dengan makna

Tidak ada komentar:

Posting Komentar