Sabtu, 10 Maret 2012

Pengertian Ilmu

PENGERTIAN ILMU
Ilmu berasal dari kata ”alima(bahasa arab) yang berarti tahu, jadi ilmu maupun
science secara etimologis berarti pengetahuan. Science berasal dari kata scio, scire
(bahasa latin yang artinnya tahu). Secara terminologis ilmu dan science punya pengertian
yang sama yaitu pengetahuan. yang punya ciri-ciri: Ralfh Ross dan ernest Van Den Haag
menulis bahwa ilmu itu empirical, rasional, yang umum dan bertimbun bersusun dan ke
empatnya serentak.(endang hal 45)
. Mohamad hatta menuliskan : tiap-tiap ilmu adalah pengetahuan yang teratur tentang
pekerjaan hukum kausal dalam satu golongan masalah yang sama tabit maupun
kedudukannya tampak dari luar. Maupun menurut bangunannya dari dalam.(Endang hal
45)
Prof. Drs Harsojo, Guru besar antropologi di universitas Pajajaran menerangkan
bahwa ilmu adalah akumulasi pengetahuan yang sistematis, suatu pendekatan atau
metode pendekatan terhadap seluruh dunia empiris yaitu dunia yang terikat oleh faktor
ruang dan waktu, dunia yang pada prinsipnya dapat diamati, oeh pancaindra. Suatu cara
menganalisa yang mengizinkan kepada ahli-ahlinya untuk menyatakan suatu proporsi
bentuk (Endang hal 46)
Ilmu adalah hal-hal yang diketahui (keseluruhan dari kebenaran-kebenaran yang
terkait antara satu dengan yang lainnya secara sistematis

Ilmu menurut Ralp Ross ”science empirical , rational, general and cumulative and i
all four once ( ilmu itu empiris , rasional, umum dan bertimbun bersusun dan

semuanya serentak.
Ilmu -à sensation --à Logikal -àverification empiric-àhipotesis -à proposition -
à teory -à experiment .
Bagi ilmu tidak cukup perenungan dan pencaman (pendalaman berfikir saja)
melainkan mesti berkembang melalui pencerapan indraan dan [engindraan (sensasion) ,
pengumpulan dan perbandingan data, penilaian jumlah berupa perhitungan ,
penimbangan , pengukuran , meningkat dari data tentang hal-hal khusus pada yang
khusus ( deduksi), menarik kias analogi antara peristiwa yang ada kesamaannya serta
berfikir dengan menarik kesimpulan yang logical, yang dapat dipertanggung jawabkan
oleh logika., Pengujian berupa pengalaman positif (verification) secara empiric ,ujian ini
disebut percobaan (experiment). Percobaan harus bersifat obyektif yakni menghasilkan
kesimpulan yang sama, meskipun dilakukan oleh berbagai kalangan. Praduga (hipotesis)
hanyalah titik tolak pertama yang mesti diubah dan diganti kalau ternyata ada
kekurangannya atau salah. Berdasarkan ujian yang keras dari pengalaman, setelah
dinyatakan kebenarannya yang obyektif barulah sesuatu itu disebut dalil (proposition),
kumpulan dalil itu disebut teori.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar